Titrasi Diazotasi

https://youtu.be/F81m2VaKLBs 

Komentar

  1. Disebutkan di dalam jurnal yang saya baca bahwa pada saat diazotasi suhu dijaga dibawah 10°C dengan pendingin es, karena reaksi tersebut sangat eksotermis.

    Dan pada video yang dijelaskan oleh maizatul bahwa asam nitrit bereaksi dengan amina primer (NH2 ) dari fenilalanin membentuk garam diazonium pada suhu -5°C. Garam diazonium memiliki kereaktifan yang tingggi sehingga gugus nukleofil air akan menggantikan garam diazonium dengan OH sehingga terbentuk senyawa phenyllactic acid.

    Yang menjadi pertanyaan saya adalah jika suhu yg digunakan pada percobaan tersebut diatas dari 10°C, bagaimana pengaruhnya terhadap pembentukan dan kereaktifan garam diazonium?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Titrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih kecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak stabil. Nah pada umumnya reaksi diazotasi itu berjalan dalam suhu rendah di bawah 10°C, karena garam diazonium yang sudah terbentuk memiliki sifat
      yang mudah mengalami dekomposisi. Selanjutnya Kereaktifan garam diazonium sangat tinggi itu disebabkan oleh kemampuan pereaksi yang bagus dari gugus N2, sehingga gugus diazonium dapat ditukar oleh berbagai nukleofil.

      Hapus
  2. Dibagian jurnal yang maiza jadikan referensi terdapat aktivitas antimikroba yang luas senyawa phenyllactic acid memberikan potensi yang sangat besar di bidang kesehatan dan industri makanan, mengapa hal tersebut bisa memberikan potensi yang sangat besar dibidang kesehatan?

    BalasHapus

Posting Komentar